Saturday, May 28, 2011

mistype ;)

Do you find some errors in the spelling? This is common error I examine in India. but I always appreciate their confidence, their pride, and the bilingualism. so i call it mistyping  :)..

spelling "B"

How many 't' do you usually have

?

short cut short shock

short cut short shock--sok teu!!...

tanggal 28 mei 2011 termasuk hari yang aneh diantara hari - hari aneh lainnya.
dimulai dengan tidur jam 2.30 pagi. weew..seribubudi tidur sepagi itu/? merupakan hal yang luar biasa karena biasanya jam sekian pasti sudah terlelap jalan - jalan ke dunia mimpi. :))
anyway, kali ini satu kamar dipakai untuk tidur enam orang. beruntung badan saya kecil, bisa diselipkan :p
.
tapi lumayan tidak beruntung juga karena sekitar jam 6, nyonya rumah teriak - teriak minta dibukakan pintu. rupanya beliau dikunci dari ruang belakang. alhasil dapur sama sekali tidak accessible untuk beliau. tak heran kalau beliau teriak minta dibukakan pintu dengan alasan lapar dan ingin makan. ok. karena ada yang beranjak bangun untuk membukakan pintu, saya yg jadi volunteer. pahlawan kesiangan untuk "the nyonya".

karena masih ngantuk saya kembali tidur. namun eh namun, belum ada setengah jam tidur, the
'tante nyonya' membangunkanku lagi. alasannya hanya untuk bertanya. pertanyaan tentang feudalisme dan kapitalis. anda bisa membayangkan shocknya sel sel otak saya. (tidur jam setengah tiga, mendengar orang teriak minta dibukakan pintu karena kelaparan jam enam, menyambung tidur dan.. sekarang  sepuluh menit kemudian dibangunkan dengan pertanyaan yang, well.. , terlalu serius untuk otak yang belum mendapat pemanasan). mau tak mau sel otak saya paksa untuk bekerja. saya anggap ini sebagai surprise test. untunglah bisa memberi jawaban meyakinkan. saya jelaskan saja kalau konsep negara feudal itu dengan sebuah pizza; dimana setiap irisan mewakili pembagian wilayah kekuasaan. seperti halnya sebuah pizza yang dibagi dalam irisan2, wilayah sebuah negara feudal dibagi dalam beberapa states tertentu dan dikuasai oleh seorang landlord, kalau tidak salah baron namanya.

hmm..ok, setelah memberi penjelasan, saya kembali tidur, menyambung mimpi yang terpotong. saya anggap interupsi tersebut sebagai iklan, bak advertisement dalam sebuah acara di tv. hihihi..

namun sekitar sepuluh menit kemudian saya kembali dibangunkan sang 'tante nyonya' (lagi). beliau datang dengan pertanyaan baru: tentang right, citizenship, serta natural resource. beuh..gila bener deh..loncaatan listrik untuk otak saya. kwkwkwk...

dan setelah itu, saya tidak bisa tidur lagi. setengah geli, setengah curious :p

pagi yang aneh. short cut short shock!1

Thursday, May 26, 2011

ngluyur



hari ini nyaris tidak keluar kemana - mana. agenda pagi hari hanya mencuci baju, sarapan, internetan, dan menshorter buku - buku yang sekiranya bisa dibawa pulang. Sebenarnya siang berencana keluar. tapi mendadak mendung dan berangin. alhasil ditunda esok hari. Hari ini untuk membaca. tapi dasar otak sudah mulai tumpul, membaca pun tak konsen dan tak paham apa yang dibaca. padahal ingin sekali segera menyelesaikan bacaan.

Semakin sore semakin bosan saja. Udara diluar terlihat segar, tak sepanas hari - hari biasanya. daun nan hijau melambai, membujuk hatiku untuk keluar menghirup udara segar. bersegeralah bersiap dan meluncur. kali ini ke batla house. pastinya tak lupa membawa kamera, siapa tahu ada hal yg menarik dan unik yg patut dijepret. :)

Batla house memang selalu ramai seperti biasanya. tapi kali ini aku sendiri. menyenagkan juga jalan sendiri. menikmati segalanya dengan caraku sendiri, tanpa harus repot mengajak teman bicara. kadang (dan seringnya) memang lebih nyaman berjalan sendiri. alasannya sederhana: ingin menikmati segala sesuatu dengan cara sendiri dan untuk sendiri.
kulangkahkan kaki kecilku, kulihat kiri kanan. ternyata toko2 di batla house tidak hanya yang terlihat di pinggir jalan. rasa ingin tahu dan ingin mengenal lebih dekat suasana di pasar tradisional ini menuntunku untuk masuk ke dalam sebuah toko kain. tapi begitu masuk, kutemukan ternyata aku tidak hanya masuk ke sebuah toko, tapi ruko. kaki terus melangkah seolah ingin menelusur lebih jauh. ternyata tidak hanya satu lantai, tapi diatasnya ada toko - toko lain. arsitektur bangunannya mengingatkanku dengan pasar bring harjo, mirip. hanya yang ini versi lebih kecilnya. kutapakkan kaki naik ke lantai atas. kutemukan angel bagus untuk mengambil gambar. menyenangkan moment ini.

penjual dan pembeli semua berbaur. seolah tak mau peduli kalau aku sedang mengambil gambar mereka dari atas sini. semua sibuk dengan tujuan masing - masing, seperti aku yang sibuk mengambil gambar yang terbaik.
merasa cukup mendapat foto - foto suasana di pasar ini, aku turun. kusempatkan mampir ke salah satu toko kain. harganya tergolong sangat murah. hanya 20 rupees per meternya. harga yang sama dengan tarif rikshaw sekali jalan dari batla house ke rumahku di sukhdev vihar.

 seperti halnya ketika berangkat menuju batla house, pulangnya pun aku naik rikshaw. kucoba menikmati perjalanan pulang. terlihat library masih terang. sebenarnya ini sudah jam delapan. tapi sepertinya para kutu buku masih sibuk belajar didalam. maklumlah mahasiswa india memang terkenal sebagai pekerja keras.rata - rata mereka membaca minimal selama delapan jam (ini diluar jam kuliah). jadi tidak mengherankan kalau library tetap ramai meskipun sudah malam. apalagi ini masih musim ujian. mungkin mereka yang ada di dalam sedang belajar untuk persiapan ujian esok hari.
meskipun begitu, terlihat beberapa mahasiswa keluar dari dalam dengan wajah kusam. mungkin mereka lelah setelah seharian belajar, berkutat dengan buku dan teori - teori yang cukup memusingkan.

disisi lain terlihat emapt orang satpam sedang berkumpul. ke empat - empatnya sedang menulis. mungkin membuat laporan piket hari ini. sementara di pintu gerbang selanjutnya terlihat seorang security yang sudah seperti kakek - kakek tertidur di kursi. di dekatnya juga ada seekor anjing yang menemaninya. sedang tidur juga :D

Anhin berhembus spoi - spoi. Jalan - jalan itu memang menyenangkan. aku benar- benar menikmati perjalanan kali ini. meskipun hanya sebentar. dan mungkin ini yang terakhir karena bulan depan aku harus pulang ke indonesia. sedih melepas semua kebebasan di india. ingin rasanya selalu bebas. aku sudah nyaman disini. ingin selalu menikmati kenyamanan dan ketenangan ini. tapi apa daya. waktu terus bergulir. tak bisa terulang. so nikmatilah karunia yang didapat sekarang agar tak menyesal saat telah melepasnya di hari kemudian. semoga dikaruniai dengan keadaan yang lebih menyenangkan. amin. :)

Monday, March 21, 2011

Dan alangkah menyenangkan punya sahabat


“’Dan alangkah menyenangkan punya sahabat. (mungkin). Karena saya sendiri tidak punya sahabat, dan hanya bisa bermimpi untuk punya sahabat, suatu saat.
Adalah status terakhir Excel di accountnya”, cerita OL

“hanya itu? Tak ada yang lain?”, tanya WiFi

OL hanya bisa menggelengkan kepala. “terus terang kami bukan teman akrab. Meskipun kami dulu belajar di sekolah yang sama, dan bahkan pernah satu kelas saat kelas tiga sma. Tapi di kelas, Excel termasuk anak yang cerdas dan aktif. Selalu terlihat tenang, dan murah senyum,” tutur OL yang sesaat kemudian menarik napas dalam - dalam dan menghembuskan dengan tiba - tiba, seolah ingin melepaskan beban yang menumpuk di bahunya, seperti halnya bakteri yang lama menggumpal di hatinya. Terlihat sebenarnya dia tahu sesuatu tapi tak mampu mengungkapkan. Matanya menerawang jauh ke depan, ke jalan kosong didepan sekolah kami.

Angin berembus menyapu jalan tunggal itu, menjatuhkan setiap daun tua dari pohon – pohon besar di kiri kanannya. Pohon yang sudah tahunan tumbuh ditempat itu. Lama sebelum kami datang ke sekolah ini lima tahun lalu. Masih dengan akar dan batangnya yang kokoh berdiri tegak disana, selalu setia menjadi pasukan penyambut kedatangan kami di pagi hari serta kepulangan kami di sore hari. Ya.. mereka adalah saksi hidup tentang semua kenangan di sekolah ini, di jalanan itu.

Saturday, March 5, 2011

Just try to be nice



Hmm… hari ini kembali diingatkan kalau saya orang asing disini.
Salah satu kendala menjadi mahasiswa asing adalah makanan. Meskipun saya tidak terlalu cerewet dengan rasa makanan, tetapi ada rasa yang sampai sekarang lidah saya belum bisa menerima. Karena saya bukan orang India, kadang teman2 menawari saya untuk mencicipi makanan mereka. Dengan tanpa keberatan pun pasti saya akan mencobanya.

Seperti yang terjadi tadi pagi. Teman saya membawa permen. Permen khas India dia bilang. Menolak saat ditawari teman saya pikir tidak sopan karena teman2 yang lain semuanya mencicip. Akhirnya saya mengambil satu. Semua teman melihat ke arah saya. Tanpa ragu saya masukkan permen ke mulut saya.. dan… benar2 rasa India!!. Baru kali ini mencoba rasa yang seperti ini. Saya tidak bilang kalau rasanya tidak enak. Hanya saja saya tidak terbiasa.
Pertama memang bisa tahan. Teman saya bertanya,”do you like it?”
Dan saya tahu, jawabannya adalah iya. Saya harus menghormati apapun yang mereka punya, especially anything they fond of. No other choice. Karena saya datang sudah memutuskan untuk tinggal disini, itu berarti saya siap untuk mengexplore semuanya, menerima budaya mereka, ya..tanpa melupakan bedaya negari sendiri. Akhirnya, saya tersenyum sambil mengangguk. Beberapa detik kemudian, usaha untuk menyembunyikan kesan sebenarnya mulai tergoyahkan.. Asaaamm luar biasa, ada asinnya dan rasa aneh yang baru kali ini saya rasakan. Tiba2 dua orang teman (yg sepertinya curiga apakah sebenarnya saya benar2 suka dengan rasa makanan ini) berkata, “tami, you don’t like it?”. Sungguh tak mungkin saya menjawab tidak. Tidak baik menyakiti hati orang yang berniat baik pada kita. Jadi untuk menjaga perasaan mereka, dengan wajah serius dan bersungguh2 saya jawab, “I like it” sambil tersenyum.

Hmm..mungkin ini yang dirasakan mahasiswa asing di Indonesia saat makan makanan kami.. mereka orang asing di negaraku. Dan baru ingat disini ternyata saya bukan orang lokal.. :)

Saturday, February 5, 2011

26 jan 2011 = 70
27 jan 2011 = 67
hari jum'atnya = surprisingly 77
jumat berikutnya sampai  awal feb = ???
need a challenge?

Saturday, January 22, 2011

ini budi

ini budi.
ini hari minggu.
 hari ini tanggal 23 januari.
 budi mau ke kbri, tp sakit perut, kentut - kentut terus.

let me appologize to begin with

To my greatest teacher, Sirs,

By quoting Linkin Park’s lyric, let me apologize to begin with. Sir, my mind was just too wild to be controlled. It wandered everywhere. Yes, physically I was sitting there yesterday, in the second row of the right side of my class, but my mind was not. I tried to focus and listened to you. But I could not. That’s why I could not answer your question which you asked.

Sir, I like Browning. I read all the four Browning’s poems mentioned in the syllabus. I know Abt Vogler, I know Porphyria’s lover, I know Andrea del Sarto and the Grammarian Funeral. Those four poems were written in the Victorian age, an age of energy and vitality. It was an age of duality, which is marked by turbulence and a lot of prosperity. Greatly influenced by Freud, the focus of Browning poems is the alternation of poetry and thought. He always places his character in the dramatic situation, in which one’s personality is put in the psychological conflict to make their choice. Possessing an obsessive love, Porphyria’s lover decided to strangle her in order to preserve the moment of love. Andrea del Sarto is a great painter whose conflicts lays between his personal life and professional life. A grammarian funeral talks about a grammar master who spends his entire life to find the best method of learning grammar. He has a misleading thought, in which according to him that the most important thing in learning is the method and not the content itself. The last is Abt Vogler. In opposition to Andrea del Saltro who says that he can make any great painting for he has the talent to do so, Abt Vogler is a musician who is aware that whatever he achieve in the world is the result of divine inspiration.

I also know, sir, who discovered America and that Suez Canal is an artificial waterway which connects Mediterranean Sea with the Gulf of Suez, an arm of the Red Sea. I know Darwin, I know Freud, and I know Karl Mark. I know Einstein, Newton, Copernicus, Ptolemy, and Al-Battani. I know Aristotle, I know Plato, and I know Socrates. I speak English, I speak German, I speak Chinese, and I speak tora- tora Hindi. I know Gandhi, I know Soekarno, I know George Washington. What is more, I WAS good in math, in physic, and chemist when I WAS in my senior secondary school.

But thousands apologize, sir. I do not like Yeats. Although I agree to the proverb which saying that “sublimity is the echo of a great soul”, I cannot figure out what Yeats is trying to say in his Easter, 1916. And thus I prefer to think about my girl friend than to listen to your discussion on his poem. I prefer to watch Golmaal 3 than to do the assignment.

Finally, excuse me, sir. I have to wake up and come to your class at nine fifteen. Otherwise, I will miss your class again.

Best regard

cahedan